Adab Memuliakan Tamu
π Tanggal : 18 Januari 2019
π§π» Pemateri : dr. Fithia Sari
π§π»Moderator : Ukhti Mira & Ukhti Fatimah
π Notulen : Ukhty Raihan
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
π Kajian Online Akhwat IBA π
Tema : Adab Memuliakan Tamu
Islam itu adalah agama yang Syamil - Mutakamil (komplit dan komprehensif). Semuanya diatur dan ada tatacaranya mulai dari kita hendak tidur bangun tidur hingga tidur lagi. Semua langkah, pergi dan pulang, makan, minum bicara, datang dan pergi dsb
Begitu juga dengan Bertamu dan Menerima Tamu
Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.”
(HR. Bukhari)
Adab Penerima Tamu/ Tuan Rumah :
1. Hendaknya mengundang orang - orang yang baik dan bukan yang bermudah - mudahan dalam dosa.
“Janganlah engkau berteman melainkan dengan seorang mukmin, dan janganlah memakan makananmu melainkan orang yang bertakwa!”
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Jadikanlah agenda atau moment kita mengundang sebagai hal yang baik, dan memberikan kebaikan untuk kita, keluarga ataupun tamu.
2. Tidak membeda - bedakan undangan
“Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah di mana orang-orang kayanya diundang dan orang-orang miskinnya ditinggalkan.”
(HR. Bukhari Muslim)
Hendaknya alasan mengundang atau menerima tamu bukan karena suatu strata atau pun harta.
3. Tidak memberatkan seseorang terhadap undangan kita.
Maksudnya tidak memberatkan materi atau non materi kepada saudara/i yang kita undang. Kecuali mereka bisa memenuhi dengan ringan. Ataupun kita meringankan, misalnya dengan memudahkan transfortasi ataupun yg lainnya.
4. Ucapkanlah selamat datang.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya tatkala utusan Abi Qais datang kepada Rasulullah SAW,
“Selamat datang kepada para utusan yang datang tanpa merasa terhina dan menyesal.”
(HR. Bukhari)
Sambutlah dengan ucapan selamat datang yang penuh kehangatan kepada tamu.
5. Hidangkan makanan terbaik dengan niat membahagiakan tamu namun bukan dalam rangka bermegah atau berlebihan.
Allah ta’ala telah berfirman yang mengisahkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam bersama tamu-tamunya:
“Dan Ibrahim datang pada keluarganya dengan membawa daging anak sapi gemuk. Kemudian ia menghidangkan makanan tersebut pada mereka sambil berkata: ‘Tidakkah kalian makan?'”
(QS. Adz-Dzariyat : 26-27)
Jika ada kemampuan hidangkan makanan terbaik.
6. Dahulukan tamu yang lebih tua.
“Barang siapa yang tidak mengasihi yang lebih kecil dari kami serta tidak menghormati yang lebih tua dari kami bukanlah golongan kami.”
(HR Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad)
7. Menyegerakan datang hidangan serta mendekatkan hidangan kepada tamu.
8. Tidak mengangkat hidangan sebelum tamu beranjak.
9. Masa penjamuan yaitu tiga hari.
“Menjamu tamu adalah tiga hari, adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada tempat saudaranya sehingga ia menyakitinya.” Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana menyakitinya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Sang tamu tinggal bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk menjamu tamunya.”
10. Mengantar kepulangan tamu hingga depan rumah.
Semoga hal - hal sederhana dapat kita amalkan dalam menerima tamu kita di rumah, dikos, di kontrakan ataupun di tempat kerja.
InshaAllah banyak sekali pahala nya jika kita beramal karena tau akan ilmunya.
Nahh baru kita lihat bagaimana kalau kita berada di posisi sebagai tamu.
Adab Bagi Tamu :
1. Menghadiri undangan kecuali ada udzur.
“Barangsiapa yang diundang maka datangilah!”
(HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Namun tetap kita perhatikan, kebaikan dan keburukan menghadiri undangan, tempat undangan dan keberkahan keseluruhan undangan baik makanan dan lainnya.
2. Niatkan menghargai atau menghormati undangan saudara/i kita.
Maksudnya kita hindari niat karena segan tak hadir, gak enak dengan keluarga, rekan kerja dll. Namun sebuah bentuk kewajiban untuk kita, jika kita mampu berhadir tanpa adanya udzur.
3. Tidak membedakan undangan dari yang kaya ataupun miskin maupun karena strata.
4. Masuklah dengan seizin tuan rumah dan pulang lah setelah makan dan urusan selesai atau jika tidak ada suatu ajakan menginap dari tuan rumah.
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak makanannya! Namun, jika kamu diundang, masuklah! Dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan! Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi. Lalu, Nabi malu kepadamu untuk menyuruh kamu keluar. Dan Allah tidak malu menerangkan yang benar.”
(QS. Al Azab: 53)
5. Menyantap makanan dengan izin tuan rumah. Tidak melirik - lirik atau menoleh - menoleh kepada yang tidak perlu.
6. Tidak terlalu memberatkan tuan rumah.
7. Membawa sesuatu atau hadiah untuk tuan rumah.
Rasulullah SAW bersabda,
“Berilah hadiah di antara kalian! Niscaya kalian akan saling mencintai.”
(HR. Bukhari)
Berikan atau bawakan sesuatu agar rasa ukhuwah nya lebih berasa.
8. Meminta izin kepada tuan rumah jika tamu ingin mengajak kawan atau datang dengan orang yang tidak di undang.
Hadist Riwayat dari Ibnu Mas'ud ra,
“Ada seorang laki-laki di kalangan Anshor yang biasa dipanggil Abu Syuaib. Ia mempunyai seorang anak tukang daging. Kemudian, ia berkata kepadanya, “Buatkan aku makanan yang dengannya aku bisa mengundang lima orang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengundang empat orang yang orang kelimanya adalah beliau. Kemudian, ada seseorang yang mengikutinya. Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Engkau mengundang kami lima orang dan orang ini mengikuti kami. Bilamana engkau ridho, izinkanlah ia! Bilamana tidak, aku akan meninggalkannya.” Kemudian, Abu Suaib berkata, “Aku telah mengizinkannya.”
(HR. Bukhari)
Hingga se detail ini kita diberikan tata cara dalam bertamu sehingga tidak ada rasa bert dan memberatkan untuk siapapun. ☺
9. Mendoakan orang yang memberikan hidangan,
"Orang-orang yang puasa telah berbuka di samping kalian. Orang-orang yang baik telah memakan makanan kalian. semoga malaikat mendoakan kalian semuanya.”
(HR Abu Daud, dishahihkan oleh Al Albani)
“Ya Allah berikanlah makanan kepada orang telah yang memberikan makanan kepadaku dan berikanlah minuman kepada orang yang telah memberiku minuman.”
(HR. Muslim)
Jangan lupa mendoakan saudara tempat bertamu. InshaAllah doa - doa nya balik ke kita juga.
☺π
10. Apabila kita sedang berpuasa. Tetaplah menghadiri undangan.
Rasulullah SAW bersabda,
“Jika salah seorang di antara kalian di undang, hadirilah! Apabila ia puasa, doakanlah! Dan apabila tidak berpuasa, makanlah!”
(HR. Muslim)
dan yang terakhir...
10. Hendaklah berlapang dada atas hidangan dan jamuan dari tuan rumah serta tunjukkan budi pekerti yang baik.
Semoga kita dapat mengamalkan adab2 menerima tamu ataupun bertamu dalam mengunjungi teman, saudara, dalam rangka kerja atau pun sekolah.
ππππππππππ
Reposted by :
●●●●●●●●●●●●
Group via WhatsApp
π ISTIQOMAH BACA AL-QURANπ
π¬ Cara gabung bersama kami di group WhatsApp IBA (Istiqomah baca al-quran)
PENDAFTARAN & INFORMASI lebih lanjut bisa klik link dibawah ini:
Akhwat
1. bit.ly/DaftarIBAAkhwatAdmin1
2. bit.ly/DaftarIBAAkhwatIAdmin2
Ikhwan
1. bit.ly/DaftarIBAIkhwanAdmin1
2. bit.ly/DaftarIBAIkhwanAdmin2
π catatan :
πΈ jadikanlah ahkirat di hati mu dan dunia di tangan mu sehingga kamu tidak lalai mengingat Allah azza wa jalla πΈ
♻ boleh di share, semoga menjadi amal jariyah untuk kita semua.
" barang siapa yang menunjukkan kepada satu kebaikan maka ia akan mendapatpahala seperti orang yang mengerjakan nya ".
(HR. BUKHARI & MUSLIM)
‼Jangan lupa follow
π±IG : @ibatausiyah
π»fb : Iba Tausiyah
π₯ web : https://istiqomahbacaalquran.blogspot.de/
π§π» Pemateri : dr. Fithia Sari
π§π»Moderator : Ukhti Mira & Ukhti Fatimah
π Notulen : Ukhty Raihan
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
π Kajian Online Akhwat IBA π
Tema : Adab Memuliakan Tamu
Islam itu adalah agama yang Syamil - Mutakamil (komplit dan komprehensif). Semuanya diatur dan ada tatacaranya mulai dari kita hendak tidur bangun tidur hingga tidur lagi. Semua langkah, pergi dan pulang, makan, minum bicara, datang dan pergi dsb
Begitu juga dengan Bertamu dan Menerima Tamu
Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.”
(HR. Bukhari)
Adab Penerima Tamu/ Tuan Rumah :
1. Hendaknya mengundang orang - orang yang baik dan bukan yang bermudah - mudahan dalam dosa.
“Janganlah engkau berteman melainkan dengan seorang mukmin, dan janganlah memakan makananmu melainkan orang yang bertakwa!”
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Jadikanlah agenda atau moment kita mengundang sebagai hal yang baik, dan memberikan kebaikan untuk kita, keluarga ataupun tamu.
2. Tidak membeda - bedakan undangan
“Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah di mana orang-orang kayanya diundang dan orang-orang miskinnya ditinggalkan.”
(HR. Bukhari Muslim)
Hendaknya alasan mengundang atau menerima tamu bukan karena suatu strata atau pun harta.
3. Tidak memberatkan seseorang terhadap undangan kita.
Maksudnya tidak memberatkan materi atau non materi kepada saudara/i yang kita undang. Kecuali mereka bisa memenuhi dengan ringan. Ataupun kita meringankan, misalnya dengan memudahkan transfortasi ataupun yg lainnya.
4. Ucapkanlah selamat datang.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya tatkala utusan Abi Qais datang kepada Rasulullah SAW,
“Selamat datang kepada para utusan yang datang tanpa merasa terhina dan menyesal.”
(HR. Bukhari)
Sambutlah dengan ucapan selamat datang yang penuh kehangatan kepada tamu.
5. Hidangkan makanan terbaik dengan niat membahagiakan tamu namun bukan dalam rangka bermegah atau berlebihan.
Allah ta’ala telah berfirman yang mengisahkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam bersama tamu-tamunya:
“Dan Ibrahim datang pada keluarganya dengan membawa daging anak sapi gemuk. Kemudian ia menghidangkan makanan tersebut pada mereka sambil berkata: ‘Tidakkah kalian makan?'”
(QS. Adz-Dzariyat : 26-27)
Jika ada kemampuan hidangkan makanan terbaik.
6. Dahulukan tamu yang lebih tua.
“Barang siapa yang tidak mengasihi yang lebih kecil dari kami serta tidak menghormati yang lebih tua dari kami bukanlah golongan kami.”
(HR Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad)
7. Menyegerakan datang hidangan serta mendekatkan hidangan kepada tamu.
8. Tidak mengangkat hidangan sebelum tamu beranjak.
9. Masa penjamuan yaitu tiga hari.
“Menjamu tamu adalah tiga hari, adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada tempat saudaranya sehingga ia menyakitinya.” Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana menyakitinya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Sang tamu tinggal bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk menjamu tamunya.”
10. Mengantar kepulangan tamu hingga depan rumah.
Semoga hal - hal sederhana dapat kita amalkan dalam menerima tamu kita di rumah, dikos, di kontrakan ataupun di tempat kerja.
InshaAllah banyak sekali pahala nya jika kita beramal karena tau akan ilmunya.
Nahh baru kita lihat bagaimana kalau kita berada di posisi sebagai tamu.
Adab Bagi Tamu :
1. Menghadiri undangan kecuali ada udzur.
“Barangsiapa yang diundang maka datangilah!”
(HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Namun tetap kita perhatikan, kebaikan dan keburukan menghadiri undangan, tempat undangan dan keberkahan keseluruhan undangan baik makanan dan lainnya.
2. Niatkan menghargai atau menghormati undangan saudara/i kita.
Maksudnya kita hindari niat karena segan tak hadir, gak enak dengan keluarga, rekan kerja dll. Namun sebuah bentuk kewajiban untuk kita, jika kita mampu berhadir tanpa adanya udzur.
3. Tidak membedakan undangan dari yang kaya ataupun miskin maupun karena strata.
4. Masuklah dengan seizin tuan rumah dan pulang lah setelah makan dan urusan selesai atau jika tidak ada suatu ajakan menginap dari tuan rumah.
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak makanannya! Namun, jika kamu diundang, masuklah! Dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan! Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi. Lalu, Nabi malu kepadamu untuk menyuruh kamu keluar. Dan Allah tidak malu menerangkan yang benar.”
(QS. Al Azab: 53)
5. Menyantap makanan dengan izin tuan rumah. Tidak melirik - lirik atau menoleh - menoleh kepada yang tidak perlu.
6. Tidak terlalu memberatkan tuan rumah.
7. Membawa sesuatu atau hadiah untuk tuan rumah.
Rasulullah SAW bersabda,
“Berilah hadiah di antara kalian! Niscaya kalian akan saling mencintai.”
(HR. Bukhari)
Berikan atau bawakan sesuatu agar rasa ukhuwah nya lebih berasa.
8. Meminta izin kepada tuan rumah jika tamu ingin mengajak kawan atau datang dengan orang yang tidak di undang.
Hadist Riwayat dari Ibnu Mas'ud ra,
“Ada seorang laki-laki di kalangan Anshor yang biasa dipanggil Abu Syuaib. Ia mempunyai seorang anak tukang daging. Kemudian, ia berkata kepadanya, “Buatkan aku makanan yang dengannya aku bisa mengundang lima orang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengundang empat orang yang orang kelimanya adalah beliau. Kemudian, ada seseorang yang mengikutinya. Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Engkau mengundang kami lima orang dan orang ini mengikuti kami. Bilamana engkau ridho, izinkanlah ia! Bilamana tidak, aku akan meninggalkannya.” Kemudian, Abu Suaib berkata, “Aku telah mengizinkannya.”
(HR. Bukhari)
Hingga se detail ini kita diberikan tata cara dalam bertamu sehingga tidak ada rasa bert dan memberatkan untuk siapapun. ☺
9. Mendoakan orang yang memberikan hidangan,
"Orang-orang yang puasa telah berbuka di samping kalian. Orang-orang yang baik telah memakan makanan kalian. semoga malaikat mendoakan kalian semuanya.”
(HR Abu Daud, dishahihkan oleh Al Albani)
“Ya Allah berikanlah makanan kepada orang telah yang memberikan makanan kepadaku dan berikanlah minuman kepada orang yang telah memberiku minuman.”
(HR. Muslim)
Jangan lupa mendoakan saudara tempat bertamu. InshaAllah doa - doa nya balik ke kita juga.
☺π
10. Apabila kita sedang berpuasa. Tetaplah menghadiri undangan.
Rasulullah SAW bersabda,
“Jika salah seorang di antara kalian di undang, hadirilah! Apabila ia puasa, doakanlah! Dan apabila tidak berpuasa, makanlah!”
(HR. Muslim)
dan yang terakhir...
10. Hendaklah berlapang dada atas hidangan dan jamuan dari tuan rumah serta tunjukkan budi pekerti yang baik.
Semoga kita dapat mengamalkan adab2 menerima tamu ataupun bertamu dalam mengunjungi teman, saudara, dalam rangka kerja atau pun sekolah.
ππππππππππ
Reposted by :
●●●●●●●●●●●●
Group via WhatsApp
π ISTIQOMAH BACA AL-QURANπ
π¬ Cara gabung bersama kami di group WhatsApp IBA (Istiqomah baca al-quran)
PENDAFTARAN & INFORMASI lebih lanjut bisa klik link dibawah ini:
Akhwat
1. bit.ly/DaftarIBAAkhwatAdmin1
2. bit.ly/DaftarIBAAkhwatIAdmin2
Ikhwan
1. bit.ly/DaftarIBAIkhwanAdmin1
2. bit.ly/DaftarIBAIkhwanAdmin2
π catatan :
πΈ jadikanlah ahkirat di hati mu dan dunia di tangan mu sehingga kamu tidak lalai mengingat Allah azza wa jalla πΈ
♻ boleh di share, semoga menjadi amal jariyah untuk kita semua.
" barang siapa yang menunjukkan kepada satu kebaikan maka ia akan mendapatpahala seperti orang yang mengerjakan nya ".
(HR. BUKHARI & MUSLIM)
‼Jangan lupa follow
π±IG : @ibatausiyah
π»fb : Iba Tausiyah
π₯ web : https://istiqomahbacaalquran.blogspot.de/
0 komentar: